Smart Village Fajar Agung,- Hama tikus sawah yang dikenal dengan nama ilmiah Rattus argentiventer saat ini masih menjadi organisme pengganggu tumbuhan (OPT) utama pada produksi tanaman pangan terutama pada tanaman padi.Hama Tikus menyerang tanaman padi mulai dari pesemaian sampai panen. Tikus merupakan hama yang cerdik, sehingga pengendaliannya memerlukan strategi khusus, yakni dengan sistem pengendalian hama terpadu (PHT), yang dilaksanakan secara bersama-sama, pada hamparan yang luas.
Kamis, 16/06/2022 POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) Kabupaten Pringsewu menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di Balai Pekon Fajar Agung mengenai pengendalian organisme penggangggu tanaman (OPT) kepada kelompok tani di Pekon Fajar Agung Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu. Salah satu teknik pengendalian hama tikus yang efektif dan saat ini terus dikembangkan adalah pengendalian secara hayati dengan menggunakan musuh alami hama tikus sebagai agens pengendalinya. Salah satu musuh alami hama tikus adalah burung hantu spesies Tyto alba yang dikenal dengan nama serak jawa.
Keunggulan jenia Tyto Alba ini karena hewan nocturnal yang aktif pada malam hari, daya predasinya 2-5 ekor tikus perhari makanan utamanya 99,14% tikus memiliki kemampuan mendeteksi mangsa dari jarak jauh, menyerap tanpa suara dan memiliki pendengaran sangat tajam, daerah jangkauan 5-7 km semalam.